BAB I
PENDAHULUAN.
A. Pembelajaran
Terpadu
Pembelajaran terpadu
sebagai suatu konsep
merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan
beberapa mata pelajaran untuk
memberikan pengalaman belajar
yang bermakna bagi anak.
Pembelajaran terpadu diyakini
sebagai pendekatan yang
berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
anak. Pembelajaran terpadu secara efektif
akan membantu menciptakan
kesempatan yang luas
bagi siswa untuk
melihat dan membangun konsep-konsep
yang saling berkaitan.
Dengan demikian, memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memahami masalah yang kompleks yang ada
di lingkungan sekitarnya dengan
pandangan yang utuh. Dengan pembelajaran
terpadu ini siswa diharapkan memiliki
kemampuan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan,
menilai dan menggunakan informasi yang ada di sekitarnya
secara bermakna. Jadi yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu adalah suatu
pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek
baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu?
2. Apa
saja jenis pembelajaran terpadu?
3. Apa
yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu model webbed?
4. Bagaimana
gambaran model webbed?
5. Apa
kelebihan model webbed dari model yang lain?
6. Apa
kekurangan model webbed dengan model yang lain?
7. Bagaimana
penggunaan model webbed dalam pembelajaran?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengetian dari pembelajaran
terpadu;
2.
Untuk mengetahui jenis-jenis
pembelajaran terpadu;
3.
Untuk mengetahui pembelajaran terpadu
model webbed;
4.
Untuk mengetahui gambaran model webbed;
5.
Untuk mengetahui kelebihan deri model webbed;
6.
Untuk mengetahui kekurangan dari model webbed;
7. Untuk mengetahui penggunaan model webbed dalam pembelajaran
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pembelajaran
Terpadu
Pembelajaran terpadu
sebagai suatu konsep
merupakan pendekatan pembelajaran yang melibatkan
beberapa mata pelajaran untuk
memberikan pengalaman belajar
yang bermakna bagi anak.
Pembelajaran terpadu diyakini
sebagai pendekatan yang
berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
anak. Pembelajaran terpadu secara efektif
akan membantu menciptakan
kesempatan yang luas
bagi siswa untuk
melihat dan membangun konsep-konsep
yang saling berkaitan.
Dengan demikian, memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memahami masalah yang kompleks yang ada
di lingkungan sekitarnya dengan
pandangan yang utuh. Dengan pembelajaran
terpadu ini siswa diharapkan memiliki
kemampuan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan,
menilai dan menggunakan informasi yang ada di sekitarnya
secara bermakna. Jadi yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu adalah suatu
pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek
baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
B. Jenis-jenis
Pembelajaran Terpadu
a.
Menurut Drake dan Burns
Menurut
Drake & Burns (2004:8) terdapat tiga pendekatan kurikulum terpadu yaitu multidisciplinary, interdisciplinary, dan transdisciplinary. Pendekatan
multi matapelajaran terutama fokus pada mata
pelajaran. Penggunaan pendekatan ini dilakukan dengan mengorganisasi standar
dari matapelajaran di sekitar sebuah tema. Multi matapelajaran terdiri atas pendekatan
intradisiplinari, penggabungan/fusion, service learning (belajar melayani
masyarakat), learning centers/parallel disciplines; Unit berbasis tema
(theme-based units). Pendekatan
Antar-matapelajaran (interdisciplinary) Pendekatan
antar-matapelajaran dilakukan dengan menggorganisasi kurikulum di sekitar
materi bersama antar mata pelajaran. Pembelajaran dilakukan dengan
mengidentifikasi potongan/irisan konsep dan ketrampilan antar matapelajaran.
Masing-masing mata pelajaran masih teridentifikasi, namun agak samar dibanding
pendekatan multi- matapelajaran. Pendekatan transdisciplinary Pendekatan
transdisiplinari dilakukan dengan membangun kurikulum di sekitar pertanyaan dan
perhatian siswa. Siswa mengembangkan kecakapan hidup seperti yang diterapkan
pada interdisiplinari dan ketrampilan mata pelajaran dalam konteks kehidupan
nyata.
b.
Menurut Fogarty (1991)
Terdapat sepuluh model
kurikulum terpadu (integrated curriculum) dimulai dari eksplorasi
dengan mata pelajaran tunggal (within single disciplines) yaitu model fragmented, connected, dan nested; terpadu beberapa mata
pelajaran (across several disciplines) yaitu model sequenced, shared, webbed,
threated, dan integrated);
dioperasikan diantara pebelajar sendiri yaitu model immersed; dan jejaring
diantara pebelajar yaitu model networked.
C. .MODEL WEBBED
Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan salah satu model
pembelajaran terpadu menurut Robin
Fogarty (1991) Model jaring laba-laba (webbed model).
Model ini berangkat dari pendekatan tematis sebagai acuan dasar bahan dan
kegiatan pembelajaran. Tema yang dibuat dapat mengikat kegiatan
pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun antarmata pelajaran. Kondisi pembelajaran pada saat ini diharapkan
diarahkan agar peserta didik mampu merumuskan masalah (dengan banyak menanya),
bukan hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab saja. Pembelajaran
diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis (peserta didik diajarkan
bagaimana mengambil keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin dengan hanya
mendengarkan dan menghapal semata).
Menurut Trianto dalam
bukunya Model Pembelajaran Terpadu dalam teori dan Praktek menyatakan bahwa pembelajaran Model webbed (Model Jaring Laba-laba) adalah
pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini
pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Tema bisa ditetapkan
dengan negoisasi dengan siswa, tetapi dapat pula dengan cara diskusi sesama guru. Setelah tema
tersebut disepakati, dikembangkan sub-sub temanya dengan memerhatikan kaitannya
dengan bidang-bidang studi. Dari sub-sub tema ini dikembangkan aktifitas
belajar yang harus dilakukan siswa. Jadi
model webbed atau jaring laba- laba terimplementasi
melalui pendekatan tematik sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran.
Pendekatan ini adalah model pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan tema
tertentu yang cenderung dapat disampailan melalui beberapa bidang study lain.
Dalam hubungan ini, tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata
pelajaran maupun lintas mata pelajaran.
D. Gambaran
Model Webbed
Model webbed ini menekankan pada penerapan konsep
belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu guru
perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang berkesan agar belajar
siswa lebih bermakna. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur
konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Selain itu dengan
penerapan pembelajaran terpadu model webbed yang menggunakan pendekatan
tematik disekolah dasar, akan
sangat membantu siswa, karena sesuai
dengan tahap perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu dengan satu
kesatuan(holistic).
E. Karakteristik
Model Webbed
1.
Berpusat pada siswa
Pendekatan ini lebih banyak menempatkan siswa sebagai
subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu
dengan memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakuakan aktivitas
belajar.
2.
Memberi pengalaman langsung
Dengan
pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata/konkrit sebagai
dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3.
Pemisahan mata pelajaran yang tidak
begitu jelas
Fokus
pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan
dengan kehidupan siswa.
4.
Menyajikan konsep dari berbagai mata
pelajaran
Menyajikan
konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.
Dengan demikian siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal
ini deperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi
sehari-hari.
5.
Bersifat Fleksibel
Guru
dapat mengkaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
lain, bahkan mengkaitkan mata pelajaran dengan kehidupan siswa dan keadaan
lingkungan sekolah dimana meraka berada.
6.
Hasil pembelajaran sesuai dengan minat
dan bakat siswa.
7.
Menggunakan prinsip belajar sambil
bermain yang menyenangkan.
F. Kelebihan
Model Webbed
Kelebihan
dari model jaring laba-laba (webbed), meliputi:
1.
Memudahkan perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema
kesemua bidang isi pelajaran;
2. Penyeleksian tema sesuai dengan minat
akan memotivasi anak untuk belajar;
3.
Memberikan
kemudahan bagi anak didik dalam kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda yang
terkait.
4.
Model perencanaan kurikulum cukup mudah dipahami bagi guru kurang
berpengalaman.
5.
Pendekatan tematik dapat memotivasi
siswa;
Keuntungan pendekatan
jaring laba-laba untuk mengintegrasikan kurikulum adalah factor motivasi
sebagai hasil bentuk seleksi tema yang menarik perhatian paling.
G. Kekurangan
Model Webbed
Selain
kelebihan yang dimiliki, model webbed juga memiliki beberapa kekurangan
antara lain:
1.
Memerlukan keseimbangan antara kegiatan
dan pengembangan materi pelajaran.
2.
Sulit dalam menyeleksi tema;
3.
Dalam pembelajaran, guru lebih
memusatkan perhatian pada kegiatan daripada pengembangan konsep;
4.
Cenderung untuk merumuskan tema yang
dangkal sehingga hal ini hanya
berguna secara artifisial dalam perencanaan kurikulum, sehingga kurang
bermanfaat bagi siswa;
H. Penggunaan Model Webbed
Dalam model pembelajaran ini guru memilih tema yang sama atau
hampir sama dari beberapa standar kompetensi dengan lintas mata pelajaran atau
pada bidang studi yang berbeda. Misal PKn dengan IPS, IPA, Matematika, dan
Bahasa Indonesia. Lebih jelasnya silakan memperhatikan contoh Webbed di bawah
ini.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam
model pembelajaran jaring laba-laba sebagai berikut.:
1. Guru
menyiapkan tema utama seperti nilai juang dalam perumusan Pancasila, dan tema
lain yang telah dipilih dari beberapa standar kompetensi lintas mata
pelajaran/bidang Studi,
2. Guru
menyiapkan tema-tema yang telah terpilih, misalnya tema matematika, kesenian,
bahasa dan IPS yang sesuai dengan tema nilai juang dalam perumusan Pancasila
supaya tidak over
lapping,
3. Guru
menjelaskan tema-tema yang terkait sehingga materinya lebih luas,Guru memilih konsep atau informasi yang bisa mendorong belajar siswa
dengan pertimbangan lain yang memang sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran
terpadu.
I. Contoh Aspek yang di Padukan dalam
Model Webbed
Contoh dari penggunaan pembelajaran terpadu model jarring
laba-laba(webbed) ini adalah : siswa dan guru menentukan tema misalnya air,
maka guru-guru mata pelajaran dapat mengajarkan tema air itu ke dalam sub-sub
tema misalnya siklus air, kincir angin, air waduk, air sungai, bisnis air dari
PDAM yang tergabung dalam mata pelajaran matematika, IPS, IPA, dan Bahasa. Selain
itu, terdapat contoh lain yakni, guru menyajikan tema topikal sederhana,
seperti siklus dan jaring untuk bidang studi. Tema konseptual, seperti konflik,
dapat di buat jaring laba-laba yang lebih mendalam untuk pendekatan tema.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Pembelajaran terpadu
merupakan suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang secara sengaja
mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata
pelajaran. Menurut
Drake & Burns (2004:8) terdapat tiga pendekatan kurikulum terpadu yaitu multidisciplinary,interdisciplinary,
dan transdisciplinary.
Pendekatan antar-mata pelajaran dilakukan dengan mengorganisasi kurikulum di
sekitar materi bersama antar mata pelajaran; Pendekatan transdisiplinari
dilakukan dengan membangun kurikulum di sekitar pertanyaan dan perhatian siswa;
Pendekatan multi mata pelajaran terutama fokus pada mata pelajaran. Terdapat
sepuluh model kurikulum terpadu (integrated curriculum) dimulai dari
eksplorasi dengan mata pelajaran tunggal (within single disciplines)
yaitu model fragmented, connected, dan nested; terpadu beberapa mata
pelajaran (across several disciplines) yaitu model sequenced, shared, webbed,
threated, dan integrated);
dioperasikan diantara pebelajar sendiri yaitu model immersed; dan jejaring
diantara pebelajar yaitu model networked.
Menurut
Trianto dalam bukunya Model Pembelajaran Terpadu dalam teori dan Praktek menyatakan bahwa pembelajaran Model webbed (Model Jaring Laba-laba) adalah
pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Model webbed ini menekankan pada penerapan konsep
belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Selain itu dengan
penerapan pembelajaran terpadu model webbed yang menggunakan pendekatan
tematik disekolah dasar,
akan sangat membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang
masih melihat segala sesuatu dengan satu kesatuan(holistic).
Karakteristik
model webbed di bagi menjadi menjadi
beberapa hal; (a) Berpusat pada siswa; (b) Memberi pengalaman langsung; (c)
Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas; (d) Menyajikan konsep dari berbagai
mata pelajaran; (e) Bersifat Fleksibel; (f) Hasil pembelajaran sesuai dengan
minat dan bakat siswa; (g) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang
menyenangkan. Kelebihan dari model jaring laba-laba (webbed), meliputi:
penyeleksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk belajar, lebih
mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman, memudahkan perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema
kesemua bidang isi pelajaran;pendekatan tematik dapat memotivasi siswa,
memberikan kemudahan bagi anak didik dalam kegiatan-kegiatan dan ide-ide
berbeda yang terkait. Selain kelebihan yang dimiliki,
model webbed juga memiliki beberapa kekurangan
antara lain: sulit dalam menyeleksi tema, cenderung untuk merumuskan tema yang
dangkal sehingga hal ini hanya
berguna secara artifisial dalam perencanaan kurikulum, sehingga kurang
bermanfaat bagi siswa dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada
kegiatan daripada pengembangan konsep, memerlukan keseimbangan antara kegiatan
dan pengembangan materi pelajaran.
Saran
Dalam penentuan tema, agar mengusahakan
menentukan tema yang dapat memotivasi minat siswa. Karena hal yang sulit dalam
model ini adalah penentuan tema, sebaiknya pengajar lebih memperbanyak
pengetahuan, karena jika pengetahuan pengajar dangkal , maka dalam proses
pembelajaran ini, akan tercipta pembelajran yang hambar. Meskipun dalam
pembelajaran ini siswalah yang lebih aktif, Namun seorang pengajar harus lebih
mengakses pengetahuan agar dapat menentukan tema yang tepat dan bermanfaat bagi
siswanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar