Rabu, 11 Mei 2016

      MODEL WEBBED

Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan salah satu model pembelajaran terpadu  menurut  Robin Fogarty  (1991) Model jaring laba-laba (webbed model). Model ini berangkat dari pendekatan tematis sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema yang dibuat dapat mengikat kegiatan  pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun antarmata pelajaran. Kondisi pembelajaran pada saat ini diharapkan diarahkan agar peserta didik mampu merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah  dengan menjawab saja. Pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis (peserta didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin dengan hanya mendengarkan dan menghapal semata).

            Menurut Trianto dalam bukunya Model Pembelajaran Terpadu dalam teori dan Praktek menyatakan bahwa pembelajaran Model webbed (Model Jaring Laba-laba) adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Tema bisa ditetapkan dengan negoisasi dengan siswa, tetapi dapat pula dengan cara diskusi sesama guru. Setelah tema tersebut disepakati, dikembangkan sub-sub temanya dengan memerhatikan kaitannya dengan bidang-bidang studi. Dari sub-sub tema ini dikembangkan aktifitas belajar yang harus dilakukan siswa.  Jadi model webbed atau jaring laba- laba terimplementasi melalui pendekatan tematik sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan ini adalah model pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan tema tertentu yang cenderung dapat disampailan melalui beberapa bidang study lain. Dalam hubungan ini, tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran maupun lintas mata pelajaran.

       Gambaran Model Webbed
    Model webbed ini menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang berkesan agar belajar siswa lebih bermakna. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Selain itu dengan penerapan pembelajaran terpadu model webbed yang menggunakan pendekatan tematik  disekolah dasar, akan sangat membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu dengan satu kesatuan(holistic).

 Karakteristik Model Webbed
1.      Berpusat pada siswa
      Pendekatan ini lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu dengan memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakuakan aktivitas belajar.
2.      Memberi pengalaman langsung
      Dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata/konkrit sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3.      Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas
      Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
4.      Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
      Menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini deperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.
5.      Bersifat Fleksibel
      Guru dapat mengkaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain, bahkan mengkaitkan mata pelajaran dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan sekolah dimana meraka berada.
6.      Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa.
7.      Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan.

       Kelebihan Model Webbed
           Kelebihan dari model jaring laba-laba (webbed), meliputi:
1.       Memudahkan perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema kesemua bidang isi      pelajaran;
2.        Penyeleksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk belajar;
3.       Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda      yang terkait.
4.       Model perencanaan kurikulum cukup mudah dipahami bagi guru kurang berpengalaman.
5.       Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa;
Keuntungan pendekatan jaring laba-laba untuk mengintegrasikan kurikulum adalah factor motivasi sebagai hasil bentuk seleksi tema yang menarik perhatian paling. 

       Kekurangan Model Webbed
            Selain kelebihan yang dimiliki, model webbed juga memiliki beberapa kekurangan antara                    lain:
1.       Memerlukan keseimbangan antara kegiatan dan pengembangan materi pelajaran.
2.       Sulit dalam menyeleksi tema;
3.       Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan daripada pengembangan konsep;
4.       Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal sehingga hal ini hanya berguna secara artifisial dalam perencanaan kurikulum, sehingga kurang bermanfaat bagi siswa;
       Penggunaan Model Webbed
            Dalam model pembelajaran ini guru memilih tema yang sama atau hampir sama dari beberapa standar kompetensi dengan lintas mata pelajaran atau pada bidang studi yang berbeda. Misal PKn dengan IPS, IPA, Matematika, dan Bahasa Indonesia. Lebih jelasnya silakan memperhatikan contoh Webbed di bawah ini.

                    Langkah-langkah yang ditempuh dalam model pembelajaran jaring laba-laba                                         sebagai berikut.:
  1.                Guru menyiapkan tema utama seperti nilai juang dalam perumusan Pancasila, dan tema lain yang telah dipilih dari beberapa standar kompetensi lintas mata pelajaran/bidang Studi,
2.        Guru menyiapkan tema-tema yang telah terpilih, misalnya tema matematika, kesenian, bahasa dan IPS yang sesuai dengan tema nilai juang dalam perumusan Pancasila supaya tidak over lapping,
3.           Guru menjelaskan tema-tema yang terkait sehingga materinya lebih luas,Guru memilih konsep atau informasi yang bisa mendorong belajar siswa dengan     pertimbangan lain yang memang sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran terpadu.

      Contoh Aspek yang di Padukan dalam Model Webbed

            Contoh dari penggunaan pembelajaran terpadu model jarring laba-laba(webbed) ini adalah : siswa dan guru menentukan tema misalnya air, maka guru-guru mata pelajaran dapat mengajarkan tema air itu ke dalam sub-sub tema misalnya siklus air, kincir angin, air waduk, air sungai, bisnis air dari PDAM yang tergabung dalam mata pelajaran matematika, IPS, IPA, dan Bahasa. Selain itu, terdapat contoh lain yakni, guru menyajikan tema topikal sederhana, seperti siklus dan jaring untuk bidang studi. Tema konseptual, seperti konflik, dapat di buat jaring laba-laba yang lebih mendalam untuk pendekatan tema. 

                                                                      
       Kesimpulan
            Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Menurut Drake & Burns (2004:8) terdapat tiga pendekatan kurikulum terpadu yaitu multidisciplinary,interdisciplinary, dan transdisciplinary. Pendekatan antar-mata pelajaran dilakukan dengan mengorganisasi kurikulum di sekitar materi bersama antar mata pelajaran; Pendekatan transdisiplinari dilakukan dengan membangun kurikulum di sekitar pertanyaan dan perhatian siswa; Pendekatan multi mata pelajaran terutama fokus pada mata pelajaran. Terdapat sepuluh model kurikulum terpadu (integrated curriculum) dimulai dari eksplorasi dengan mata pelajaran tunggal (within single disciplines) yaitu model fragmented, connected, dan nested; terpadu beberapa mata pelajaran (across several disciplines) yaitu model sequenced, shared, webbed, threated, dan integrated); dioperasikan diantara pebelajar sendiri yaitu model immersed; dan jejaring diantara pebelajar yaitu model networked.
            Menurut Trianto dalam bukunya Model Pembelajaran Terpadu dalam teori dan Praktek menyatakan bahwa pembelajaran Model webbed (Model Jaring Laba-laba) adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Model webbed ini menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Selain itu dengan penerapan pembelajaran terpadu model webbed yang menggunakan pendekatan tematik  disekolah dasar, akan sangat membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu dengan satu kesatuan(holistic).
            Karakteristik model webbed di bagi menjadi menjadi beberapa hal; (a) Berpusat pada siswa; (b) Memberi pengalaman langsung; (c) Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas; (d) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran; (e) Bersifat Fleksibel; (f) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa; (g) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan. Kelebihan dari model jaring laba-laba (webbed), meliputi: penyeleksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk belajar, lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman, memudahkan perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema kesemua bidang isi pelajaran;pendekatan tematik dapat memotivasi siswa, memberikan kemudahan bagi anak didik dalam kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda yang terkait. Selain kelebihan yang dimiliki, model webbed juga memiliki beberapa kekurangan antara lain: sulit dalam menyeleksi tema, cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal sehingga hal ini hanya berguna secara artifisial dalam perencanaan kurikulum, sehingga kurang bermanfaat bagi siswa dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan daripada pengembangan konsep, memerlukan keseimbangan antara kegiatan dan pengembangan materi pelajaran.
         Saran      
                      Dalam penentuan tema, agar mengusahakan menentukan tema yang dapat memotivasi minat siswa. Karena hal yang sulit dalam model ini adalah penentuan tema, sebaiknya pengajar lebih memperbanyak pengetahuan, karena jika pengetahuan pengajar dangkal , maka dalam proses pembelajaran ini, akan tercipta pembelajran yang hambar. Meskipun dalam pembelajaran ini siswalah yang lebih aktif, Namun seorang pengajar harus lebih mengakses pengetahuan agar dapat menentukan tema yang tepat dan bermanfaat bagi siswanya. 

Rabu, 04 Mei 2016

                                                                     BAB I

PENDAHULUAN.   
   
     A.    Pembelajaran Terpadu
            Pembelajaran  terpadu  sebagai  suatu  konsep  merupakan  pendekatan  pembelajaran yang  melibatkan  beberapa  mata pelajaran  untuk  memberikan  pengalaman  belajar  yang bermakna  bagi  anak.  Pembelajaran  terpadu  diyakini  sebagai  pendekatan  yang  berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak. Pembelajaran terpadu secara efektif  akan  membantu  menciptakan  kesempatan  yang  luas  bagi  siswa  untuk  melihat  dan membangun  konsep-konsep  yang  saling  berkaitan.  Dengan  demikian,  memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami  masalah yang kompleks yang ada di  lingkungan sekitarnya dengan pandangan  yang utuh. Dengan pembelajaran terpadu ini siswa diharapkan memiliki  kemampuan  untuk  mengidentifikasi,  mengumpulkan,  menilai  dan  menggunakan informasi yang ada di sekitarnya secara bermakna. Jadi yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.
     B.    Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu?
2.    Apa saja jenis pembelajaran terpadu?
3.    Apa yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu model webbed?
4.    Bagaimana gambaran model webbed?
5.    Apa kelebihan model webbed dari model yang lain?
6.    Apa kekurangan model webbed dengan model yang lain?
7.    Bagaimana penggunaan model webbed dalam pembelajaran?

     C.    Tujuan
1.    Untuk mengetahui pengetian dari pembelajaran terpadu;
2.    Untuk mengetahui jenis-jenis pembelajaran terpadu;
3.    Untuk mengetahui pembelajaran terpadu model webbed;
4.    Untuk mengetahui gambaran model webbed;
5.    Untuk mengetahui kelebihan deri model webbed;
6.    Untuk mengetahui kekurangan dari model webbed;
7.  Untuk mengetahui penggunaan model webbed dalam pembelajaran

BAB II
PEMBAHASAN

     A.    Pembelajaran Terpadu
            Pembelajaran  terpadu  sebagai  suatu  konsep  merupakan  pendekatan  pembelajaran yang  melibatkan  beberapa  mata pelajaran  untuk  memberikan  pengalaman  belajar  yang bermakna  bagi  anak.  Pembelajaran  terpadu  diyakini  sebagai  pendekatan  yang  berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak. Pembelajaran terpadu secara efektif  akan  membantu  menciptakan  kesempatan  yang  luas  bagi  siswa  untuk  melihat  dan membangun  konsep-konsep  yang  saling  berkaitan.  Dengan  demikian,  memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami  masalah yang kompleks yang ada di  lingkungan sekitarnya dengan pandangan  yang utuh. Dengan pembelajaran terpadu ini siswa diharapkan memiliki  kemampuan  untuk  mengidentifikasi,  mengumpulkan,  menilai  dan  menggunakan informasi yang ada di sekitarnya secara bermakna. Jadi yang dimaksud dengan pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran.

     B.     Jenis-jenis Pembelajaran Terpadu
a.       Menurut Drake dan Burns
            Menurut Drake & Burns (2004:8) terdapat tiga pendekatan kurikulum terpadu yaitu multidisciplinary, interdisciplinary, dan transdisciplinary. Pendekatan multi matapelajaran terutama fokus pada mata pelajaran. Penggunaan pendekatan ini dilakukan dengan mengorganisasi standar dari matapelajaran di sekitar sebuah tema. Multi matapelajaran terdiri atas pendekatan intradisiplinari, penggabungan/fusion, service learning (belajar melayani masyarakat), learning centers/parallel disciplines; Unit berbasis tema (theme-based units). Pendekatan Antar-matapelajaran (interdisciplinary) Pendekatan antar-matapelajaran dilakukan dengan menggorganisasi kurikulum di sekitar materi bersama antar mata pelajaran. Pembelajaran dilakukan dengan mengidentifikasi potongan/irisan konsep dan ketrampilan antar matapelajaran. Masing-masing mata pelajaran masih teridentifikasi, namun agak samar dibanding pendekatan multi- matapelajaran. Pendekatan transdisciplinary Pendekatan transdisiplinari dilakukan dengan membangun kurikulum di sekitar pertanyaan dan perhatian siswa. Siswa mengembangkan kecakapan hidup seperti yang diterapkan pada interdisiplinari dan ketrampilan mata pelajaran dalam konteks kehidupan nyata.
b.      Menurut Fogarty (1991)
            Terdapat sepuluh model kurikulum terpadu (integrated curriculum) dimulai dari eksplorasi dengan mata pelajaran tunggal (within single disciplines) yaitu model fragmented, connected, dan nested; terpadu beberapa mata pelajaran (across several disciplines) yaitu model sequenced, shared, webbed, threated, dan integrated); dioperasikan diantara pebelajar sendiri yaitu model immersed; dan jejaring diantara pebelajar yaitu model networked. 
         C. .MODEL WEBBED
Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan salah satu model pembelajaran terpadu  menurut  Robin Fogarty  (1991) Model jaring laba-laba (webbed model). Model ini berangkat dari pendekatan tematis sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema yang dibuat dapat mengikat kegiatan  pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun antarmata pelajaran. Kondisi pembelajaran pada saat ini diharapkan diarahkan agar peserta didik mampu merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah  dengan menjawab saja. Pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis (peserta didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin dengan hanya mendengarkan dan menghapal semata).

            Menurut Trianto dalam bukunya Model Pembelajaran Terpadu dalam teori dan Praktek menyatakan bahwa pembelajaran Model webbed (Model Jaring Laba-laba) adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu. Tema bisa ditetapkan dengan negoisasi dengan siswa, tetapi dapat pula dengan cara diskusi sesama guru. Setelah tema tersebut disepakati, dikembangkan sub-sub temanya dengan memerhatikan kaitannya dengan bidang-bidang studi. Dari sub-sub tema ini dikembangkan aktifitas belajar yang harus dilakukan siswa.  Jadi model webbed atau jaring laba- laba terimplementasi melalui pendekatan tematik sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran. Pendekatan ini adalah model pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan tema tertentu yang cenderung dapat disampailan melalui beberapa bidang study lain. Dalam hubungan ini, tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran maupun lintas mata pelajaran.

       DGambaran Model Webbed
    Model webbed ini menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu guru perlu mengemas atau merancang pengalaman belajar yang berkesan agar belajar siswa lebih bermakna. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran lebih efektif. Selain itu dengan penerapan pembelajaran terpadu model webbed yang menggunakan pendekatan tematik  disekolah dasar, akan sangat membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu dengan satu kesatuan(holistic).

 E.    Karakteristik Model Webbed
1.      Berpusat pada siswa
      Pendekatan ini lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu dengan memberikan kemudahan-kemudahan kepada siswa untuk melakuakan aktivitas belajar.
2.      Memberi pengalaman langsung
      Dengan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata/konkrit sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3.      Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas
      Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa.
4.      Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
      Menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian siswa mampu memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini deperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.
5.      Bersifat Fleksibel
      Guru dapat mengkaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain, bahkan mengkaitkan mata pelajaran dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan sekolah dimana meraka berada.
6.      Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa.
7.      Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan.

       F.   Kelebihan Model Webbed
           Kelebihan dari model jaring laba-laba (webbed), meliputi:
1.       Memudahkan perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema kesemua bidang isi      pelajaran;
2.        Penyeleksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk belajar;
3.       Memberikan kemudahan bagi anak didik dalam kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda      yang terkait.
4.       Model perencanaan kurikulum cukup mudah dipahami bagi guru kurang berpengalaman.
5.       Pendekatan tematik dapat memotivasi siswa;
Keuntungan pendekatan jaring laba-laba untuk mengintegrasikan kurikulum adalah factor motivasi sebagai hasil bentuk seleksi tema yang menarik perhatian paling. 

       G.  Kekurangan Model Webbed
            Selain kelebihan yang dimiliki, model webbed juga memiliki beberapa kekurangan antara                    lain:
1.       Memerlukan keseimbangan antara kegiatan dan pengembangan materi pelajaran.
2.       Sulit dalam menyeleksi tema;
3.       Dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan daripada pengembangan konsep;
4.       Cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal sehingga hal ini hanya berguna secara artifisial dalam perencanaan kurikulum, sehingga kurang bermanfaat bagi siswa;
        H. Penggunaan Model Webbed
            Dalam model pembelajaran ini guru memilih tema yang sama atau hampir sama dari beberapa standar kompetensi dengan lintas mata pelajaran atau pada bidang studi yang berbeda. Misal PKn dengan IPS, IPA, Matematika, dan Bahasa Indonesia. Lebih jelasnya silakan memperhatikan contoh Webbed di bawah ini.

                    Langkah-langkah yang ditempuh dalam model pembelajaran jaring laba-laba                                         sebagai berikut.:
  1.                Guru menyiapkan tema utama seperti nilai juang dalam perumusan Pancasila, dan tema lain yang telah dipilih dari beberapa standar kompetensi lintas mata pelajaran/bidang Studi,
2.        Guru menyiapkan tema-tema yang telah terpilih, misalnya tema matematika, kesenian, bahasa dan IPS yang sesuai dengan tema nilai juang dalam perumusan Pancasila supaya tidak over lapping,
3.           Guru menjelaskan tema-tema yang terkait sehingga materinya lebih luas,Guru memilih konsep atau informasi yang bisa mendorong belajar siswa dengan     pertimbangan lain yang memang sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran terpadu.

      I.   Contoh Aspek yang di Padukan dalam Model Webbed

            Contoh dari penggunaan pembelajaran terpadu model jarring laba-laba(webbed) ini adalah : siswa dan guru menentukan tema misalnya air, maka guru-guru mata pelajaran dapat mengajarkan tema air itu ke dalam sub-sub tema misalnya siklus air, kincir angin, air waduk, air sungai, bisnis air dari PDAM yang tergabung dalam mata pelajaran matematika, IPS, IPA, dan Bahasa. Selain itu, terdapat contoh lain yakni, guru menyajikan tema topikal sederhana, seperti siklus dan jaring untuk bidang studi. Tema konseptual, seperti konflik, dapat di buat jaring laba-laba yang lebih mendalam untuk pendekatan tema. 

                                                           BAB III
PENUTUP               
       Kesimpulan
            Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Menurut Drake & Burns (2004:8) terdapat tiga pendekatan kurikulum terpadu yaitu multidisciplinary,interdisciplinary, dan transdisciplinary. Pendekatan antar-mata pelajaran dilakukan dengan mengorganisasi kurikulum di sekitar materi bersama antar mata pelajaran; Pendekatan transdisiplinari dilakukan dengan membangun kurikulum di sekitar pertanyaan dan perhatian siswa; Pendekatan multi mata pelajaran terutama fokus pada mata pelajaran. Terdapat sepuluh model kurikulum terpadu (integrated curriculum) dimulai dari eksplorasi dengan mata pelajaran tunggal (within single disciplines) yaitu model fragmented, connected, dan nested; terpadu beberapa mata pelajaran (across several disciplines) yaitu model sequenced, shared, webbed, threated, dan integrated); dioperasikan diantara pebelajar sendiri yaitu model immersed; dan jejaring diantara pebelajar yaitu model networked.
            Menurut Trianto dalam bukunya Model Pembelajaran Terpadu dalam teori dan Praktek menyatakan bahwa pembelajaran Model webbed (Model Jaring Laba-laba) adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Model webbed ini menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Selain itu dengan penerapan pembelajaran terpadu model webbed yang menggunakan pendekatan tematik  disekolah dasar, akan sangat membantu siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangan siswa yang masih melihat segala sesuatu dengan satu kesatuan(holistic).
            Karakteristik model webbed di bagi menjadi menjadi beberapa hal; (a) Berpusat pada siswa; (b) Memberi pengalaman langsung; (c) Pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas; (d) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran; (e) Bersifat Fleksibel; (f) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat siswa; (g) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain yang menyenangkan. Kelebihan dari model jaring laba-laba (webbed), meliputi: penyeleksian tema sesuai dengan minat akan memotivasi anak untuk belajar, lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman, memudahkan perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema kesemua bidang isi pelajaran;pendekatan tematik dapat memotivasi siswa, memberikan kemudahan bagi anak didik dalam kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda yang terkait. Selain kelebihan yang dimiliki, model webbed juga memiliki beberapa kekurangan antara lain: sulit dalam menyeleksi tema, cenderung untuk merumuskan tema yang dangkal sehingga hal ini hanya berguna secara artifisial dalam perencanaan kurikulum, sehingga kurang bermanfaat bagi siswa dalam pembelajaran, guru lebih memusatkan perhatian pada kegiatan daripada pengembangan konsep, memerlukan keseimbangan antara kegiatan dan pengembangan materi pelajaran.
         Saran      
                      Dalam penentuan tema, agar mengusahakan menentukan tema yang dapat memotivasi minat siswa. Karena hal yang sulit dalam model ini adalah penentuan tema, sebaiknya pengajar lebih memperbanyak pengetahuan, karena jika pengetahuan pengajar dangkal , maka dalam proses pembelajaran ini, akan tercipta pembelajran yang hambar. Meskipun dalam pembelajaran ini siswalah yang lebih aktif, Namun seorang pengajar harus lebih mengakses pengetahuan agar dapat menentukan tema yang tepat dan bermanfaat bagi siswanya.